Berita Pasar

Akhirnya S&P 500 Anjlok Setelah Meraih Tren Positif Selama Tujuh Bulan Beruntun

01-10-2021 03:51

ZFX Indonesia – S&P 500 merosot pada Kamis (30/09), sekaligus menghentikan kenaikan tujuh bulan berturut-turut pasca kebijakan parlemen gagal menarik daya beli investor.

S&P 500 turun 1,2%, Dow Jones Industrial Average turun 1,6%, atau 547 poin, Nasdaq juga turun 0,44%.

Dewan Pemerintah AS mendukung RUU alokasi jangka pendek, yang disahkan sebelumnya di Senat, untuk menjaga pemerintah tetap berjalan hingga 3 Desember. Presiden Joe Biden diperkirakan akan menandatangani RUU tersebut dan menghindari penutupan pemerintah.

Namun drama di Capitol Hill akan berlanjut karena anggota parlemen tetap menemui jalan buntu atas rencana untuk menaikkan plafon utang, untuk menghindari pemerintah AS gagal memenuhi kewajibannya pada 18 Oktober. Ditambah prospek gelombang pengeluaran fiskal lainnya juga terpukul.

Selain ketidakpastian atas perkembangan di Washington, data ekonomi yang menunjukkan kenaikan mingguan dalam klaim pengangguran memicu kekhawatiran tentang pemulihan yang melambat di pasar kerja dan membebani sentimen.

Dalam pekan yang berakhir 25 September, klaim pengangguran naik 11.000 menjadi 362.000, meleset dari ekspektasi ekonom untuk jatuh ke 330.000.

Saham siklis – yang bergerak selaras dengan perekonomian – menghasilkan kinerja terburuk karena sektor keuangan, industri dan energi diperdagangkan di zona merah.

Saham perusahaan sektor energi juga terseret lebih rendah oleh penurunan harga minyak menyusul data pada hari Rabu yang menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS karena produksi kembali normal.

“Produksi minyak mentah AS tumbuh lagi 500.000 barel per hari minggu ke minggu mencapai 11,1 juta barel per hari, yang dapat dilihat sebagai normalisasi setelah pemadaman terkait badai,” kata Commerzbank.

Dengan latar belakang drama politik yang sedang berlangsung, sentimen investor terus ditantang dan membebani pasar yang lebih luas karena sektor teknologi juga menurun dalam perdagangan intraday.

Apple (NASDAQ:AAPL), Microsoft (NASDAQ:MSFT), Amazon.com (NASDAQ:AMZN), Facebook (NASDAQ:FB) dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL) yang disebut Fab 5, yang membentuk sekitar 25% dari S&P 500, juga anjlok.

Perjuangan perusahaan sektor teknologi terus berlanjut, bahkan ketika apresiasi dalam imbal hasil Treasury berhenti, meskipun imbal hasil 10-tahun di atas 1,5%.

Di sisi pendapatan, Bed, Bath, & Beyond, Inc. (BBBY) turun 22% setelah melaporkan pendapatan kuartal kedua sebesar $0,04 yang jauh di bawah ekspektasi Wall Street.

CarMax (NYSE:KMX), sementara itu, juga melaporkan hasil kuartalan yang gagal, sehingga membuat sahamnya anjlok 11%.

Baca juga: Emas Berusaha Naik, Namun Tetap Tertekan oleh Data Imbal Hasil Treasury AS

——

Tentang ZFX (Zeal Capital Market)

  • Penghargaan Platform Perdagangan Terbaik 2019 dari Financial Weekly, Diatur oleh FCA & FSA.
  • 100+ aset perdagangan, termasuk Forex, Saham, Indeks, Emas, Minyak Mentah, dll.
  • 3 jenis akun trading untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan
  • Komisi 0, spread rendah, rasio leverage hingga 1:2000
  • Platform perdagangan kuat yang mampu mengeksekusi 50.000 pesanan/dtk
  • Diskusi dan Belajar Trading Gratis, Gabung Z Academy!
  • Mulai Trading!

——

Peringatan Risiko: Konten di atas hanya untuk referensi dan tidak mewakili posisi ZFX. ZFX tidak menanggung segala bentuk kerugian yang disebabkan oleh operasi perdagangan apa pun yang dilakukan oleh artikel ini. Harap tegas dalam pemikiran Anda dan lakukan pengendalian risiko yang sesuai.